When I say "Mission Accomplished"!

Seruan "Mission Accomplished" memiliki arti yang sangat dalam, dimana seseorang berhasil menyelesaikan sebuah misi. Terlepas dari rangkaian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan misi tersebut, setiap orang pasti setuju bahwa proses adalah hal yang paling penting dalam misi tersebut. Dan artinya, sebuah
kesuksesan hanyalah bonus dari ketangguhan pribadi dalam menghadapi proses.

Prinsip kehidupan inilah
yang mengantar saya, seorang dari kota kecil di bagian utara Indonesia, Manado, menuju Jakarta dan merasakan setiap warna kehidupan di Ibukota. Sebuah proses yang panjang dan berawal dari sebuah mimpi. Mimpi untuk menjadi bagian penting dalam kehidupan orang banyak dan sesuai dengan prinsip hidup warga Kawanua (sebutan bagi orang Manado), "sitou timou tumou tou", yang berarti manusia hidup untuk memanusiakan orang lain.

Usia saya masih bisa dibilang muda, 20 tahun, dan di usia ini, masih begitu banyak cita-cita yang terbentang, mengenai 3, 5, 10 atau bahkan 20 tahun mendatang. Semua cita-cita yang saya miliki ini menjadi sebuah misi penting dalam pencapaian tujuan kehidupan yang sebenarnya.

Saat ini, saya masih tercatat sebagai mahasiswa di sebuah universitas swasta di Bekasi. Saat menulis tulisan ini, saya juga telah memulai karir di sebuah Kantor Akuntan Publik sebagai Junior Auditor. Harus saya akui bahwa ini adalah salah satu misi pribadi yang telah tercapai, yaitu saya berhasil mendapatkan pekerjaan sebelum menyelesaikan studi Strata Satu.Dalam beberapa tahun yang akan datang, hal pertama yang menjadi misi saya, yaitu penyelesaian tugas akhir tepat waktu, yang berarti saya berhasil menyelesaikan kuliah 3 tahun 4 bulan di universitas ini tanpa tertunda.

Proses berbicara begitu banyak hal, dan hal ini terus mengingatkan saya akan sebuah ungkapan "tak ada sesuatu yang instan, sekalipun itu instan, hasilnya tidak akan maksimal". Salah satu misi saya di masa yang akan datang adalah mendirikan sebuah organisasi yang mampu menaikkan taraf hidup orang banyak. Hal ini saya targetkan di usia 30 tahun. Saya menyadari bahwa, untuk mewujudkan misi ini, saya perlu melatih diri sebelum saya merealisasikannya. Kepemimpinan, Negosiasi, Kepercayaan Diri dan Integritas adalah skill khusus yang perlu saya pelajari dan kuasai, bahkan sebelum saya mencapai misi tersebut. Karena, sekali lagi keberhasilan mencapai misi tersebut, hanyalah buah dari harga yang telah kita bayar.

Pencapaian demi pencapaian yang pernah saya alami, justru menjadi proses berharga untuk misi yang jauh lebih besar nanti. Pengalaman memimpin organisasi mahasiswa, saya yakini sebagai pembelajaran saat saya memimpin organisasi yang lebih besar lagi.

Salah satu misi yang saya targetkan adalah berhubungan dengan kehidupan keluarga saya, dalam hal ini kedua orang tua saya. Saya memiliki misi untuk menghadiahi mereka fasilitas-fasilitas yang bahkan belum pernah mereka alami sebelumnya, seperti Perjalanan ke Yerusalem dan wisata Kapal Pesiar.

Dalam hal kehidupan pribadi, saya memiliki misi untuk membangun karir sebagai auditor profesional dan mencapai kehidupan rumah tangga di umur 24. Dalam tahun-tahun mendatang, saya juga tetap akan mengejar misi saya, yaitu untuk membangun organisasi sosial. Relasi, modal, dan yang paling penting, pemantapan visi menjadi proses persiapan yang akan saya kerjakan dalam tahun-tahun ini.

Semua misi yang saya bagikan saat ini, akan menjadi acuan pribadi saya selama hidup yang telah diberikan oleh Tuhan. Setiap tantangan yang telah ada dan akan dilalui menjadi proses penting dalam mencapai misi yang sebenarnya.